Langsung ke konten utama

Roadmap, Sistem, Kalkulus

Roadmap
Baru sadar akhir-akhir ini kalo setiap proyek kita akan lebih mudah kalau ada roadmap. Timeline bisa lebih rapih, tau kapan ngegas dan ngerem, sampai bisa memproyeksikan hasil akhir yang akan didapat. 

Zoom terus
Divisi visual data sistem sepertinya hanya untuk orang-orang penyabar plus telaten banget. Gimana engga? Satu kata tapi ngurusnya bisa berbulan-bulan: data. Data bukan sembarang data, kita mengolah ribuan data mahasiswa dan itu ngga sekali beres. Tekun, telaten, kreatif, itu dibutuhin banget untuk. Tapi pengalaman ini ngga terbayarkan sih. Relasinya, kisah-kisahnya, juga energi untuk terus berani coba hal baru. 

Di era penyambutan mahasiswa baru ini, satu hari bisa dua sampai tiga kali zoom, tapi karena dibersamai orang-orang yang luar biasa sabar dan seru jadi nyaman aja ada di proses ini. Mungkin tulisan ini belum cukup menggambarkan gimana anak sistem, tapi kalian harus tau kalo sistem ngga semenyeramkan itu!

Nilai Kalkulus
Rasanya antara bersyukur sama khawatir. Nilaiku yg A itu sebetulnya udah aku prediksi, tapi ini ngga ada apa apanya sama effortku waktu SMA. Jadi teringat masa-masa olimpiade dulu, penajaman setiap hari sekitar dua bulan, bapak perpustakaan itu, Pak Sugi namanya, sampai hapal mana mana aja anak olim dan yang bukan. Sering sekali merasa ngga pantes ada di antara temen-temenku yang dapat emas. Karena emang seberapa keras pun aku berusaha, rasanya seperti jalan di tempat. Sakit, payah, patah berkali kali. Tapi nyatanya ini, satu tahun setelahnya aku bisa berdiri di kaki sendiri, lari di tengah teman-teman yang lebih senang berjalan. 

Masalahnya orang lain ngga melihat masa lalu, orang yang ngga tahu ya akan heran, "Naila itu kerjanya tidur-tiduran kok bisa sih nilainya segitu", "Perasaan gapernah belajar, hoki ya?", "Lu kalo bisa A gua ga percaya" emang lucuu kadang. Ya gapapa dibawa ketawa aja.

Di sisi lain aku khawatir sekali karena terlalu lalai sama materi yang cukup aku kuasai. Semakin berani coba hal baru dan lupa akan fokus utamanya. Khawatir kebanyakan istirahat :"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perihal Dampak

Alifah namanya, teman asramaku yang sering cerita tentang budaya daerahnya. Dari situ, kepalaku mulai dipenuhi kesan 'orang-orang keren banget dah'. Waktu itu dia cerita tentang budaya bekenjong, kuyang, juga haul yang mana menyimpang dari syariat-syariat Islam. Saat sekolah menengah pertama, Alifah udah mengenali bahwa ini merupakan suatu permasalahan, dari apa yang didapat di sekolahnya, dia berpikir 'kok ada yang ganjil ya?' dan 'apa yang bisa aku lakukan untuk masyarakat ya?' Dari sini dia jadi punya arah untuk melakukan setiap hal, ada intensi akhirnya. Nggak mau terjerumus dan selalu berusaha membawa kebenaran untuk orang di sekitarnya. Di lain cerita, dia juga membahas kalau dia masuk ke jurusan Manajemen Sumber Daya Lahan di IPB adalah untuk mengelola potensi Kalimantan khususnya di bidang pertanian. Lagi-lagi karena disadarkan oleh kondisi pertanian yang memang belum maksimal. Dia bilang akan kembali dan mengabdi ke Kalimantan setelah kuliah di luar tan...

Tulisan yang Selesai

Sebetulnya menulis itu sudah menjadi hobiku dari kecil, mungkin untuk beberapa orang juga punya kebiasaan sederhana yang sama: menulis diary. Itu jadi sarana berlatih, juga menangkap momen penting. Fase menulis untuk diri sendiri itu berlangsung lama sekali, semua tulisanku hanya untuk aku. Aku ngga punya nyali untuk menduniakan tulisanku.  Ragu iya, takut sama pikiran orang lain juga iya. Menulis itu ngga lekang oleh zaman, aku sadar kok blog ngga lagi jadi tren untuk saat ini, tapi keseruan tersendiri ketika aku bisa punya tempat untuk bercerita, menuangkan perasaanku, malah lebih jadi kaya tempat rahasia, betul apa betul? Menulis, sesederhana mengerjakan tugas sekolah juga butuh skill, ' menulis' itu bukan sekadar mengetik atau menggoreskan pena di kertas. Pada tingkatan yang berbeda, menulis bisa dijadikan sebagai alat untuk mengubah dunia, kisah dan pemikiran yang dituang dalam tulisan sedikit banyak bisa memberi pengaruh pada sekitarnya.  Seengganya ketika kita udah beru...
Pada Suatu Hari Nanti Oleh : Sapardi Djoko Damono pada suatu hari nanti jasadku tak akan ada lagi tapi dalam bait-bait sajak ini kau tak akan kurelakan sendiri pada suatu hari nanti suaraku tak terdengar lagi tapi di antara larik-larik sajak ini kau akan tetap kusiasati pada suatu hari nanti impianku pun tak dikenal lagi namun di sela-sela huruf sajak ini kau tak akan letih-letihnya kucari (1991)